Sabtu, 28 November 2015
Tugas Ilmu Sosial Dasar 7
1. In Group
in group: kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan dirinya. Pada umumnya didasarkan pada faktor simpati dan selalu mempunyai perasaan dekat dengan anggota kelompok.
2. Out Group
out group: kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-group-nya. Selalu ditandai dengan sifat kelainan yang berwujud antagonisme dan antipati.
3. Gemeinschaft (Paguyuban)
gemeinschaft (paguyuban): bentuk kehidupan bersama dimana anggotanya diikat oleh hubungan batin murni yang bersifat alamiah dan kekal.
4. Gesellschaft (Patembayan)gesellschaft (patembayan): ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat satu bentuk dalam pikiran belaka (imaginary) serta strukturnya bersifat mekanis.
5. Formal Groupformal group : kelompok yg mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya. Contohnya: perusahaan, birokrasi, dan negara.
6. Informal Groupinformal group : kelompok yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti, biasanya karena pertemuan yang berulang kali. Contohnya, klik (ikatan kelompok teman terdekat atau perkawanan).
Kelompok Sosial Yang Tidak Teratur (Crowd)
1. Kerumunan AktifKerumunan aktif timbulnya secara spontan, bersifat emosional,bersifat destruktif yang bertujuan merusak.Perbuatan ini dilakukan untuk melepaskan perasaan tidak puas, kemarahan maupun kejengkelan terhadap suatu hal.Kerumunan ini dapat menjalar luas karena adanya penularan-penularan sosial.
2. Kerumunan Ekspresifkerumunan ekspresif tidak mengenal pusat perhatian maupun tujuan yang sama, malainkan hanya mengenal emosi saja.Kerumunan semacam ini tidak merusak, hanya sekadar melepaskan ketegangan emosi sja.
Kerumunan ekspresif dapat berubah menjadi kerumunan aktif.Misalnya penonton sepak bola yang marah pada wasit karena tidak dapat bersikap adil dalam memimpin jalannya sepak bola.
3. Kerumunan Yang Bersifat Sementara
1. Contoh Inconvenient Aggregations
Kumpulan yang kurang menyenangkan karena kehadiran orang lain menjadi penghalang tercapainya tujuan.
Contoh : orang-orang yang- menunggu bis
2. Panic Crowds
Kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik yaitu orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari bahaya
3. Spectator Crownds
Kerumunan penonton yang terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu. Hampir sama dengan khalayak penonton hanya saja kerumunan ini tak direncanakan.
4. Kerumunan Yang Bertolak Belakang/Berlawan Dengan Norma Hukum
1. Acting MobsKerumunan yang bertindak emosional untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik dan berlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat.
2. Immoral CrowdsKerumunan yang bersifat immoral dan hampir sama dengan kelompok ekspresif bedanya kerumunan ini bertentangan dengan norma-norma masyarakat
Sumber:
http://brainly.co.id/tugas/62750
http://sosiologi-industri.blogspot.co.id/2012/06/kelompok-kelompok-sosial-tak-teratur.html
http://dwiyantisarworini.blogspot.co.id/
Senin, 16 November 2015
Tugas Ilmu sosial dasar 6
1).
Berikan makna individu, keluarga dan masyarakat?
A. MAKNA INDIVIDU
Kata “ Individu”
berasal dari kata latin, yaitu individuum, berarti “yang tak terbagi”.
Jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan
yang paling kecil dan terbatas. Arti lainnya adalah sebagai pengganti “orang
seorang” atau manusia perorangan. Disini terlihat bahwa sifat dan fungsi
manusia, sebagaimana ia hidup di tengah-tengah individu lain dalam masyarakat.
Individu bukan berarti
manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan, dapat kita uraikan,
bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di
dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola
tingkah laku spesifik dirinya.
Makna manusia menjadi
individu apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa
yang bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri individualitas pada
seseorang sampai pada ia adalah dirinya sendiri, disebut proses individualisasi
atau aktualisasi diri.
Manusia sebagai
individu memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu;
Menuntut ilmu
pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan
kesejahteraan. Kesadaran tersebut mendorongnya untuk terus belajar. Proses
belajar berarti proses perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan
pengalaman dan pelatihan.
Menghiasi diri dan budi
pekerti dengan baik serta akhlak yang terpuji, setiap tindakan dan perbuatan
dalam kehidupan bermasyarakat selalu bercermin pada keindahan dan keelokan budi
pekerti maka akan tercipata kesejukan dalam kehidupan bermasyarakat.
B. MAKNA KELUARGA
Keluarga diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial, yang ditandai dengan adanya kerja sama ekonomi. Fungsi keluarga adalah berkembang biak, mensosialisasi, mendidik anak, menolong, melindungi, atu merawat orang-orang tua (jompo). Bentuk keluarga terdiri dari seorang suami, seorang istri, dan anak-anak yang biasanya tinggal dalam satu rumah yang sama ( keluarga inti). Secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.
Secara umum fungsi
keluaraga meliputi;
1). Pengaturan Seksual
Dapat dibayangkan
apabila tidak ada keluarga maka akan terjadi seks bebas yang diakibatkan tidak
adanya pengaturan seksual, oleh karena itu, disinilah fungsi keluarga agar
pengaturan seksual dapat dikontrol dan tidak ada lagi kelahiran di luar nikah.
2). Reproduksi
Keluarga berfungsi
untuk membentuk keturunan, walaupan banyak yang berpandangan bahwa banyak anak
akan menambah beban hidup, dan ada pula yang mengharapkan banyak anak untuk
jaminan bagi orang tua di masa depan.
3). Sosialisasi
Sebelum bersosialisasi
dalam masyarakat ada halnya kita bersosialisasi terlebih dahulu dalm keluarga
agar terbebtuknya kepribadian, sikap, perilaku, dan tanggapan emosinya,
sehingga ketika kita bermasyarakat dapat diterima dengan baik.
4). Kontrol sosial
Keluarga yang berfungsi
dalam sosialisai, yaitu bagi individu pada saat ia tumbuh menjadi dewasa
memerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan untuk mengarahkan
aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan
kepribadiannya.
C). MASYARAKAT
Dalam bahasa Inggris
masyarakat disebut juga society, asal katanya socius yang
berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk,
artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk
aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan,
melainkan oleh unsur-unsur lain dalam lingkungan sosial yang merupakan
kesatuan.
Tugas manusia sebagai
anggota masyarakat;
- Saling tolong menolong dan bantu membantu dalam kebajikan
- Ikut meringankan beban kesengsaraan orang lain
- Menjaga dan memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban lingkungan dan masyarakat
- Menghindari perkataan dan tindakan yang menyakitkan orang lain sehingga tercipta ketergantungan yang saling menguntungkan.
KESIMPULAN HUBUNGAN
ANTARA INDIVIDU, KELUARGA & MASYARAKAT
Aspek individu, keluarga, masyarakat
dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya
mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga,
masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak
lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu
membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat
mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan
kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai
potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga.
Sementara
itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam
masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari
keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat
berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut
diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber.
Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan.
Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah
yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau
untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.
Sumber : http://andrazain.wordpress.com/
2).
Apa yang dimaksud dengan masyarakat industri dan masyarakat non industri?
A).
Masyarakat Industri
Jika pembagian kerja bertambah
kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakin tinggi. Solidaritas
didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok
masyarakat yang telah mengenal pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri
dari bagian atau kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat
diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara
mandiri, sampai pada batas-batas tertentu. Contoh-contoh : tukang roti, tukang
sepatu, tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik, ahli dinamo, mereka
dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin
berkurang pula, ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama.
Dengan demikian semakin komplek pembagian kerja, semakin banyak tibul
kepribadian individu.
B). Masyarakat non Industri
Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
Secara garis besar, kelompoknasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
1). Kelompok Primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin
lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Kelompok primer ini disebut juga
kelompok ”face to face group”, sebab para anggota kelompok sering berdialog,
bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.Sifat
interaksidalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih
berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok, yaitu
menerima serta menjalankan tugas idak secara paksa, lebih dititik beratkan pada
kesadaran, tanggung jawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati
dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain : keluarga, rukun
tetangga, kelompok belajar, kelompok agama, dan lain sebagainya.
2). kelompok sekunder
Antara anggota kelompok
sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan.Oleh karena itu, sifat interaksi, pembagian kerja antar anggota
kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
Para anggota menerima pembagian kerja/tugas atas dasar kemampuan : keahlian tertentu, disamping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah dif lot dalam program-program yang telah disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya.
Sumber
: http://dimasmelodi.blogspot.co.id
3). Apa
yang dimaksud dengan masyarakat majemuk?
Masyarakat majemuk (plural) adalah
masyarakat yang terdiri atas kelompok-kelompok, yang tinggal bersama dalam
suatu wilayah, tetapi terpisah menurut garis budaya masing-masing. Kemajemukan
suatu masyarakat patut dilihat dari dua variabel yaitu kemajemukan budaya dan
kemajemukan sosial. Kemajemukan budaya ditentukan oleh indikator-indikator
genetik-sosial (ras, etnis, suku), budaya (kultur, nilai, kebiasaan), bahasa,
agama, kasta, ataupun wilayah. Kemajemukan sosial ditentukan
indikator-indikator seperti kelas, status, lembaga, ataupun power.
Sumber : http://setabasri01.blogspot.co.id
4). Mengapa
masyarakat desa cenderung melakukan urbanisasi?
Masyarakat adalah sekelompok orang
yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Jika dikelompokkan berdasarkan tempat tinggalnya masyarakat dapat
dibagi menjadi 2 yaitu masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan. Jika
dibandingkan antara perkotaan dan pedesaan di tinjau dari segi pembangunan
serta fasilitas-fasilitas umum jelas sekali terdapat perbedaan. Diperkotaan
fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, lokasi hiburan sangat banyak dan mudah
di temui, sedangakan di pedesaan fasilitas-fasilitas tersebut sangat
terbatas. Ketimpangan inilah yangmenjadi penyebab tingginya tingkat
perpindahan penduduk dari desa ke kota alias urbanisasi menunjukan adanya
ketimpangan pembangunan yang telah terjadi di Indonesia. Hampir setiap tahunnya
Indonesia selalu dihadapkan dengan permasalahan kebiasaan mudik. Hal ini
menunjukan banyak masyarakat dari desa yang meninggalkan tempat asalnya menuju
kota-besar. Bahkan, menurut catatan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Kemenakertrans), ada sekitar satu juta orang. Fenomena ini dinamakan sebagai
dampak perkembangan megacities.
Sumber : http://meididepari.blogspot.co.id
Minggu, 08 November 2015
Tugas Ilmu sosial dasar 5
1. Jelaskan pengertian kebudayaan
:
Pengertian kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah
Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan
merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan
adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan
lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
2. Unsur-unsur kebudayaan :
Dalam karyanya yang berjudul
Universals Categories of Culture, ia menjelaskan 7 unsur kebudayaan universal
yang selanjutnya disebutcultural universals, yaitu sebagai berikut.
1. Sistem kepercayaan (sistem religi)
2. Sistem pengetahuan
3. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
4. Mata pencaharian dan
sistem-sistem ekonomi
5. Sistem kemasyarakatan
6. Bahasa
7. Kesenian
Urutan unsur-unsur kebudayaan di
atas menurut Koentjaraningrat didasarkan pada mudah atau susahnya suatu unsur
kebudayaan mengalami perubahan. Artinya, unsur kebudayaan yang ada pada nomor
urut pertama dianggap sebagai unsur kebudayaan universal yang paling sulit berubah,
sedangkan urutan yang terakhir merupakan unsur kebudayaan yang paling mudah
berubah.
3. Apa yang dimaksud dengan sistem
budaya & sistem sosial :
Sistem sosial budaya Indonesia
adalah sebagai totalitas nilai, tata sosial, dan tata laku manusia Indonesia harus
mampu mewujudkan pandangan hidup dan falsafah negara Pancasila ke
dalam segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara.[1]Asas yang melandasi pola pikir, pola tindak, [[fungsi], struktur,
dan proses sistem sosial budaya Indonesia
yang diimplementasikan haruslah merupakan perwujudan nilai- nilai Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, transformasi serta pembinaan sistem social budaya
harus tetap berkepribadian Indonesia.
4.Jenis kebudayaan di Indonesia
:
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
A). Kebudayaan Hindu
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu
mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara
kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha
masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan
berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki
adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di
Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik
penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya
budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni
ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan
dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu
Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll. Candi
Borobudur merupakan candi termegah di Asia Tenggara dan pernah tercatat sebagai
10 keajaiban dunia.
B). Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah
dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut
Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa.
Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad
ke 11 sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik.
Masuknya agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena
masuknya Islam ke Indonesia tidak secara paksa. Melainkan dengan cara baik-baik,
di samping itu disebabkan sikap toleransi yang dimiliki bangsa kita.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim
Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat
merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di
pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung
Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak
di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses
perkembangan negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang
kaya dan golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh
dan menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk.
Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera
Timur, Sumateraa Barat, dan Pesisr Kalimantan.
Agama Islam berkembang pesat di
Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut sebagian terbesar penduduk
Indonesia. Kebudayaan Islam memberi saham yang besar bagi perkembangan
kebudayaan dan kepribadian Bangsa Indonesia.
C). Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga memberi
warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia
adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik Indonesia
ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama bangsa
Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan berlanjut
dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaten muncul
bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu yang sama,
dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara, dan Maluku
berkembang dua lapisan sosial.
lapisan sosial yang terdiri dari
kaum buruh
lapisan sosial yang terdiri dari
kaum pegawai
Dalam kedua lapisan inilah
pendidikan barat di sekolah-sekolah kemampuan atau kemahiran Bahasa Belanda
menjadi syarat utama untuk mencapai kenaikan kelas. Akhirnya masih harus
disebut sebagai pengaruh Kebudayaan Eropa yang masuk juga ke dalam Kebudayaan Indonesia,
ialah agama Katolik dan Agama Kristen Protestan. Agama-agama tersebut biasanya
disiarkan dengan sengaja oleh organisasi penyiaran agama yang bersifat swasta.
Penyiaran dilakukan di daerah- daerah dengan penduduk yang belum pernah
mengalami pengaruh agama Hindu, Budha, atau Islam daerah itu misalnya Irian
Jaya, Maluku Tengah dan Selatan, Sulawesi Utara dan tengah, Nusa Tenggara Timur
dan Pedalaman Kalimantan. Sudah menjadi watak dan kepribadian timur pada
umumnya, serta masyarakat Jawa khususnya, bahwa menerima setiap kebudayaan yang
datang dari luar,kebudayaan yang dimilikinya tidaklah diabaikan. Tetapi
disesuaikanlah kebudayaan yang baru itu dengan kebudayaan lama.
Sehubungan dengan itu penjelasan
UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang
kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha
budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada
sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam penjelasan
UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju kearah
kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru kebudayaan asing
yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat
kemanusiaan bangsa Indonesia
D). Kebudayaan dan kepribadian
Berbagai penelitian antropologi
budaya menunjukan bahwa terdapat korelasi antar corak kebudayaan dengan corak
kepribadian anggota masyarakat. Opini umum juga menyatakan bahwa kebudayaan
suatu bangsa adalah cermin kepribadian bangsa yang bersangkutan. Kalau begitu
dari sisi mana kebudayaan dapat memberi pengaruh pada suatu kepribadian??. Jika
kita melihat dari sisi sikap pemilik kebudayaan itu sendiri. Pemilik kebudayaan
itu menganggap bahwa segala sesuatu terangkum dan terlebur dalam segala materi
kebudayaan itu sebagai sesuatu yang logis, normal serasi, dan selaras dengan
kodrat dalam tabiat asasi manusia dan sebagainya. Kepribadian bangsa indonesia
yang ramah tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotong royongan adalah ciri
umum dari sekian banyak kepribadian dari suku-suku yang berada di Republik
Indonesia dan terpatri menjadi ciri khas kepribadian Bangsa Indonesia
Macam Norma Menurut Kekuatan
Pengikatnya
1.Cara (usage)
Norma ini kekuatan mengikatnya
lemah, pelanggar tidak akan menerima hukuman tetapi hanya celaan. Cara adalah
suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam suatu masyarakat
tetapi tidak secara terus-menerus.
Contoh: cara makan yang wajar dan
baik apabila tidak mengeluarkan suara seperti hewan.
2.Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan merupakan suatu bentuk
perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar
dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar.
Contoh: Memberi hadiah kepada
orang-orang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau kedudukan, memakai baju
yang bagus pada waktu pesta, berjalan kaki disebelah kiri dan lain sebagainya.
3.Tata kelakuan (Mores)
Tata kelakuan adalah sekumpulan
perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang
dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat
terhadap anggota-anggotanya. Dalam tata kelakuan terdapat unsur memaksa atau
melarang suatu perbuatan.
Contoh: Melarang pembunuhan,
pemerkosaan, atau menikahi saudara kandung.
4.Adat istiadat (Custom)
Adat istiadat adalah kumpulan tata
kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi
sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.
Menurut Koentjaraningrat adat
istiadat disebut kebudayaan abstrak atau system nilai. Pelanggaran terhadap
adat istiadat akan menerima sanksi yang keras baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya pelanggaran terhadap tata cara pembagian harta warisan, dan
pelanggaran terhadap pelaksanaan upacara-upacara tradisional.
Sumber:
Wikipedia
http://ariantocahyadi.blogspot.com
http://ismana1.ngeblogs.com
http://ariantocahyadi.blogspot.com
http://ismana1.ngeblogs.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sosial_budaya_Indonesia
http://cahyamenethil.wordpress.com
Langganan:
Postingan (Atom)
Blogroll
Soft Skill
Merangkum pekerjaan kuliah yang berbasis standar perkulihan secara luas dan berdasarkan referensi yang saya ambil melalui internet.selamat membaca!